Pati,www.suarahukum-news.com-Kayu Nagasari atau bisa juga disebut sebagai Galih Nagasari adalah salah satu kayu yang dianggap memiliki kekuatan daya magis bagi masyarakat Jawa, khususnya bagi para Praktisi Supranatural. Pohon yang berasal dari India ini, banyak tumbuh di Indonesia khususnya di pulau Jawa dan Bali. Selain itu pohon ini (Nagasari) juga bisa kita temukan di daerah makam-makam raja dan tokoh sesepuh (tokoh desa/danyang), atau di beberapa tempat Petilasan/Punden sesepuh yang memiliki nilai sejarah bagi masyarakat lokal.(19/06).
Seperti yang tumbuh di kawasan pemakaman sesepuh atau di kawasan lokasi Makam Bupati Mangun Oneng, di Rendole turut Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Di kawasan komplek pemakaman umum ini, terdapat makam tua yang di sebut sebagai tempat peristirahatan terakhir dari Bupati Mangun Oneng yang di perkirakan ada di era Tahun 1670-an.
Dilokasi ini, terdapat Pohon Nogosari yang usianya diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun silam, hal itu terlihat dari bentuk fisiknya cukup besar dan beberapa bentuk tekstur kayu yang sudah berlubang tengah, pohon tersebut lebih tepatnya berada di sebelah barat daya (kidul kulon, dalam bahasa Jawa,reed) di sekitar lokasi. Akan tetapi di beberapa titik lokasi juga terdapat Pohon Nogosari, namun untuk ukuran batang pohon masih tergolong kecil yang di perkirakan pula berusia puluhan tahun.
Pohon Nagasari ini, bisa mencapai 20 meter tingginya, memiliki daun yang berwarna merah muda. Pohon ini, juga memiliki bunga yang sangat wangi, ukuran bunganya cukup besar. Kemudian juga memiliki buah yang berbentuk bulat lonjong dan berkulit keras. Pohon Nagasari bisa juga di manfaatkan dari seluruh bagian batang pohonya, diantaranya untuk di jadikan obat tradisional, bahkan ada beberapa bagian dari batang kayu ini yang di percaya sebagai sarana keberkahan dan keselamatan, tolak balak serta sebagai sarana tangkal ilmu hitam. Bahkan masih banyak lagi manfaatnya, sesuai dengan verrsi dan tingkat kepercayaan masing-masing individu.
Menanggapi hal itu, salah seorang Praktisi Supranatural yang secara kebetulan sedang berada di lokasi Punden tersebut, pihaknya juga mengatakan, Memang banyak pemahaman akan manfaat dari Kayu Nogosari, Hal ini di dasarkan atas alasan daya kekuatan dan daya magis dari tuah kayu tersebut. Meski sulit dibuktikan secara logika atau lewat studi penelitian. Namun Sesuatu yang belum bisa di buktikan dari penelitian belum tentu tidak ada (kebenarannya).
Lebih baik, bijak dalam menyikapinya, dimungkinkan ada sifat magis yang dimilikinya (kayu nagasari) itu, merupakan bagian dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Allah).
“Ada beberapa kepercayaan yang sudah menjadi alasan turun temurun pada kayu nogosari ini, diantaranya seperti untuk keselamatan saat berkendara, harmonisasi rumah tangga, anti petir, tangkal ilmu hitam, sebagai sarana pembersihan tempat berhawa energi negatif serta untuk mengatasi orang kesurupan/kerasukan,” ujarnya.
Sejauh ini, masyarakat mempercayai bahwa ada 2 (dua) potensi alasan ketika seseorang tersebut mengalami gejala kerasukan, yaitu di masuki makhluk halus atau bisa juga sedang halusinasi atas efek tertentu. Khusus yang kerasukan karena dimasuki makhluk halus, dapat dilakukan penyembuhan dengan menggunakan bantuan tuah kayu nagasari ini.
Selain itu, Lanjutnya,”Kayu Nagasari ini juga di gunakan sebagai obat, untuk penyakit-penyakit yang memiliki sifat panas. Pengobatan dilakukan dengan cara membuat ramuan dari kayu ini dan diminum oleh penderita,” imbuhnya, sembari mengeluarkan (galih nogosari) dari dalam tas warna hitam miliknya, serta menunjukkan bentuk fisik dari kayu (nogosari) yang dianggap memiliki tuah dan khasiat magis tersebut.
Sedangkan, masih kata sang Praktisi siang itu, Jumat (18/06/2021), Kayu Nogosari juga bisa digunakan untuk Obat luka dalam. Dengan cara mengambil 3-5 biji tanaman kayu nagasari. Kemudian tumbuk sampai halus dan masukkan ke dalam gelas. Selanjutnya seduh dengan air hangat, dan biarkan selama sekitar 5 menit.
“Ramuan ini, di yakini mampu mengatasi penyakit pendarahan pada lambung, haid, dan juga keputihan,” tuturnya.
Siang itu pihaknya juga berpesan agar selalu menjaga adat istiadat serta kebudayaan masyarakat lokal, adapun tentang keampuhan dari Kayu Nogosari adalah merupakan salah satu bukti dari keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Allah) yang telah menciptakan langit dan seluruh benda yang ada di bumi ini, akan tetapi jangan terlalu mendewakan barang, karena pada dasarnya semua itu atas izin dan kehendak dari Allah Subhahu Wata’alla.
“Memang tidak ada penelitian mengenai kandungan nutrisi atau senyawa yang bisa membuat kayu nagasari tersebut memiliki khasiat menyembuhkan atau khasiat keampuhan. Namun ada sifat yang unik dari kayu nagasari ini, yaitu ketika ujung kayu ini dibakar tidak akan menimbulkan nyala api pada umumnya, dan ketika di rendam dalam air selama 10 menit akan mengeluarkan bulu-bulu halus”, tandasnya.
(Red/Tg)