Jakarta, www.suarahukum-news.com | Presiden Jokowi membantah Isu yang beredar bahwa dirinya menitipkan nama-nama Menteri kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini dikemukakan Presiden Jokowi ketika menerima Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina Selasa pagi (02/04) di Istana Bogor. (02/04)
“Tadi Pagi Saya dipanggil Presiden Jokowi dan kami berdiskusi empat mata mulai pukul 10.00-11.30 WIB. Dalam Pertemuan tersebut, kami membahas tentang isu-isu maupun persoalan yang ada di tingkat bawah pasca pelaksanaan Pemilu dan hari raya idul fitri,” kata Silfester Matutina yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, ketika ditemui di halaman Istana Bogor setelah selesai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Selasa (02/04).
Selain itu, sebagai Ketua Umum dari organisasi yang mempunyai anggota dan pengurus di seluruh Indonesia dan Luar Negeri, yang menampung Aspirasi dan Keluhan Masyarakat. Silfester juga memberikan masukan kepada Presiden menyangkut beberapa masalah masalah ketidakadilan hukum yang masih menimpa sebagian masyarakat di Indonesia.
“Saya juga memberikan masukan mengenai program program Kementerian dan proyek strategis nasional yang belum perform dalam pelaksanannya,” tambah Silfester.
Ditengah diskusi yang cukup lama sekitar 1,5 jam dengannya, lanjut Silfester, Presiden Jokowi juga sempat membantah Isu bahwa dirinya menitipkan beberapa nama calon Menteri kepada Presiden Terpilih Prabowo Susanto.
“Kewenangan mengangkat Menteri adalah hak prerogatif Presiden terpilih. Saya tidak mau mencampuri urusan itu, lagian toh prosesnya masih lama setelah Pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2024. Baru setelah itu Penunjukan Menteri dan Pembentukan Kabinet,” kata Silfester, mengutip pernyataan Presiden Jokowi.
Apalagi kata Jokowi kepada Silfester, saat ini masih ada proses gugatan hukum sengketa Pilpres di MK yang wajib kita hormati. Selain itu, Presiden juga mempersilahkan apabila ada menteri yang diminta sebagai Saksi dalam gugatan di MK.
“Silahkan saja bersaksi, saya tidak akan menghalangi dan ikut menutup nutupi, dibuka saja semuanya agar terang benderang,” pungkas Silfester, mengutip pernyataan dari hasil pertemuannya dengan Presiden di Istana.
(Red/Tg)