Bali , www.suarahukum-news.com – Di hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali, Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Badung yang berlokasi di Jalan Sulawesi, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat. Selain untuk berbelanja, Presiden juga ingin melihat kondisi pasar dua bulan pascaperesmian. ( 19 / 5 )
” Saya ingin melihat kehidupan keseharian, kehidupan ekonomi di Pasar Badung sudah ramai atau belum, tadi sudah ramai ,” kata Presiden di lokasi, Sabtu, 18 Mei 2019.
Presiden tiba di pasar yang diresmikan olehnya pada 22 Maret 2019 lalu ini sekitar pukul 08.30 WITA. Kepala Negara tampak didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Gubernur Bali Wayan Koster, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Presiden dan rombongan kemudian naik ke lantai dua pasar untuk berbelanja. Di sini Kepala Negara membeli buah-buahan, antara lain alpukat, pepaya, mangga, dan salak.
” Belanja buah, mangga, salak, untuk buka puasa ,” katanya.
Sementara terkait harga-harga komoditas di pasar, Presiden melihat tidak ada yang perlu dikeluhkan. Karena sejauh ini dijelaskan Presiden harganya masih stabil.
” Stabil, enggak ada keluhan (soal harga) , ” ujarnya.
Selama peninjauan, Kepala Negara juga melihat perubahan penggunaan tas plastik menjadi tas ramah lingkungan untuk berbelanja. Presiden pun mengapresiasi hal tersebut.
” Saya kira bagus sekali, suatu usaha untuk ganti tas plastik dengan tas-tas yang ramah lingkungan ,” ucapnya.
Setelah berbelanja, Presiden menuju lantai satu untuk berkeliling meninjau pasar. Selama berkeliling, tak sedikit pedagang dan pengunjung pasar yang ingin bersalaman dan berswafoto. Kepala Negara pun melayani permintaan mereka.
Usai meninjau Pasar Badung, Presiden Jokowi berjalan menuju Tukad (sungai) Badung yang lokasinya berdekatan dengan pasar. Sungai ini membelah dua pasar tradisional, yakni Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.
Tukad Badung sendiri telah melalui revitalisasi dan penataan sehingga tampak lebih cantik, bahkan disebut-sebut mirip Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. Presiden sempat duduk santai sejenak untuk menikmati keindahan sungai.
” Sungai Taman Mekarsari dekat Pasar Badung ini, bagus penataan sungainya. Kurang satu tadi sudah minta menteri PU tadi selesaikan penjernihan airnya. Sudah enggak kotor tapi perlu penjernihan bersih ,” ujar Presiden.
Tukad Badung dihiasi dengan berbagai lampu warna-warni, tempat duduk untuk bersantai, dan berbagai fasilitas lainnya. Sungai ini juga dibuat berkelok-kelok untuk menambah nilai seni agar terlihat lebih cantik.
Setelah meninjau Pasar Badung, Presiden dan rombongan langsung menuju Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung untuk kembali ke Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
( Red / Tg )