Mitos Kembang Dlingo Dipercaya mampu Membawa Keberkahan dan Kelancaran Usaha 

Sejarah & Budaya15150 Dilihat
Harto ( 35 ) warga Desa Kedalingan Kecamatan Tambakromo , menemukan kembang dlingo dalam satu rumpun sebanyak 8 buah , yang di percaya mampu mendatangkan keberkahan dan memperlancar usaha .

Pati,www.suarahukum-news.com-Mitos tentang kesakitan dari berbagi benda benda alam seperti batu mustika atau lainnya, maupun dari berbagai tumbuh-tumbuhan dan pepohonan seperti bambu pethuk (bambu bertemu ruas), serta dari berbagai bagian tubuh hewan yang di anggap sakral dan mampu mndatangkan kewibawaan atau kekebalan, ternyata hingga sampai saat ini masih di percaya dari berbagi kalangan, terutama dari pakar suprantural dan ahli metafiiska. (13/06).

Dari sekian banyaknya jenis tumbuhan dan pepohonan, yang di percaya oleh sebagian masyarakat serta memiliki kekuatan gaib dan dapat digunakan untuk kesakitan , serta dapat membuka pintu rizki maupun membawa keberkahan, salah satunya adalah Kembang Dlingo.

Tumbuhan yang satu ini (Dlingo atau dalam sebutan kata lain adalah Jeringo) bentuknya sejenis rumput-rumputan berwarna hijau, yang sepadan antara batang dan duanya yang menyerupai dengan rumput alang-alang, namun lebih hijau dan memiliki aroma khas, tumbuhan ini juga banyak di jumpai di sekitar rumah pekarangan maupun di sekitar rawa dan area persawahaan ( pertanian). Selain itu, Dlingo juga masuk kategori tanaman onbat-obatan, karena memiliki senyawa antibiotik, kebanyakan dari masyarakat khususnya kaum ibu-ibu menggunakannya untuk menurunkan panas suhu tubuh pada anak-anak, dengan cara di tumbuk dan di oleskan kebeberapa bagian tubuh.

Pada umumnya, dikalangan suku Jawa, Dlingo juga di percaya memiliki kekuatan positif untuk mengusir kekuatan roh jahat, tak hanya itu Dlingo juga digunakan untuk kelengkapan acara tertentu dan menjadi kelengkapan sebagai syarat tolak balak.

Selain batang dan akarnya yang bisa di manfaatkan sebagai onbat-obatan, serta batangnya dalam keperluan lain, Namun yang lebih istimewa dan sangat di buru oleh kalangan suprantural adalah bukan batang maupun daunnya, Melainkan bunga yang tergolong cukup langka dan sulit di dapatkan. Karena bunga Dlingo di yakini mampu membawa keberuntungan dan keberkahan dalam urusan tertentu (Wallahu Alam Bisawab).

Terlebih bagi para pekerja tambang emas (perantauan), mereka percaya apabila memiliki kembang dlingo yang di padukan dengan puser dari anak yang tidak memiliki stasus ayah (dari perkawinan sah),  maka akan mampu mendatangkan keberuntungan dan rizki yang melimpah ruah, tak jarang dari mereka juga berani membeli bunga Dlingo tersebut dengan harga yang cukup mahal. Dan alhasil sebagian mereka telah mencapai hal itu (kekayaan) , walau pada dasarnya rizki sudah di atur oleh sang khalid ( Allah) dan Dialah (Allah) yang Maha Penentu dari segala Takdir.

Menanggapi hal itu, salah satu praktisi suprantural dengan Julukan Ki Eyang Sukmo, ketika di wawancari oleh wartawan www.suarahukum-news.com terkait mitos dan kekuatan gaib yang terdapat pada kembang dlingo, Selasa (11/06) di kediamannya, yang berada tepat di kawasan lereng Gunung Muria, beliau mengatakan bahwa, Sebenarnya kalau berbicara tentang akan kuasa Tuhan itu tidak bisa di ukur dengan kekuatan apapun. Atau dari sudut manapun.

“Namun kalau untuk kembang Dlingo, memang dipercaya oleh sebagian kalangan suprantural, telah menyimpan kekuatan gaib tak kasat mata yang bersifat positif,” ujarnya.

Masih menurut Ki Eyang Sukma,”Tak hanya itu, dari berbagi pengalaman, kembang Dlingo ini hanya bisa di lihat dan dipetik oleh orang yang memiliki kebersihan hati, tak jarang bila bunga Dlingo hendak di petik oleh orang yang memiliki hati kurang baik, maka bunga Dlingo ini akan sulit di temukan, atau sulit untuk di cari,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ki Eyang Sukmo juga mengatakan bahwa, Ada beberapa hal di dunia ini yang terkadang sulit untuk di jelaskan secara logika.

“Karena hal tersebut termasuk sebuah hal yang tidak masuk dalam akal nalar pikiran manusia pada umumnya, namun ketika kita menguak tabir goib dengan ilmu spiritual tingkat tinggi, maka baru akan mengerti tentang makna dan arti bahwa Allah telah menciptakan alam beserta isinya, semuanya memiliki makna dan manfaat dari setiap benda yang ciptakan Nya (Allah), tergantung dari sudut pandang ilmu dan pengetahuannya,” tambahnya.

Yang paling utama adalah, minta petunjuk dan segala sesuatu itu ya hanya kepada Allah Subhanahu Wataalla.

“Kalau yang lainnya, hanyalah sebatas isyaroh maupun sarana saja, karena pada dasarnya segala sesuatu itu dapat terwujud atas kehendak NYA (Allah),” pungkasnya.

 

 

(Red/Tg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *