Menerima Aduan Ketidakadilan THL OPD, Ormas Mantra; Usut & Brantas Mafia PPPK 

Opini570 Dilihat

Pati, www.suarahukum-news.com | Mencium aroma ketidakadilan dan kecurangan dalam proses penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Pati Tahun 2023, Organisasi Masyarakat (Ormas) Mantra, Senin (09/10) siang ini telah menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati dan Kantor BKPP Kabupaten Pati. (9/10)

Dalam orasinya, Panglima Komando Strategi (Pangkostrat) Ormas Mantra, Yahya Basuki menyerukan berbagai kecaman terhadap dugaan kecurangan didalam proses penerimaan PPPK Tahun 2023 di Kota yang berjuluk Bumi Mina Tani. Diantaranya agar Aparat Penegak Hukum (APH) bisa mengusut tuntas adanya oknum yang bermain dalam penerimaan PPPK tersebut.

“Kami mendapat aduan dari masyarakat tentang adanya indikasi kecurangan terhadap proses penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023. Karena, bagi tenaga harian lepas yang sudah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun, justru kalah dengan para peserta yang baru lulus belajar (kuliah) dan belum memiliki pengalaman dibidang nya,” ujar pria yang akrab dipanggil dengan nama sapaanya Yayak Gundul, Senin (9/10).

Dalam aksi damai tersebut, terdapat puluhan spanduk yang bertuliskan agar Kabupaten Pati bersih dari sarang Mafia PPPK. Selain itu, Yayak juga menyebut agar pelaksanaan rekrutmen THL OPD dapat dilaksanakan secara transparan, terbuka dan jauh dari unsur kecurangan.

“Dari informasi yang ada, terdapat sekitar 10.000 tenaga harian lepas dan PPPK hanya 600 orang saja. Butuh waktu berapa tahun akan selesai. Apalagi setiap tahunnya, tenaga harian lepas ini terus bertambah jumlahnya,” imbuhnya.

Dikhawatirkan oleh Yayak, apabila BKPP terus-terusan tidak membuka formasi untuk THL OPD, maka, rasa sebagai anak tiri dari para tenaga harian lepas yang sudah ada akan terus bertambah dalam tiap tahunnya.

Padahal, sambung Yayak, di kabupaten tetangga seperti Rembang, Demak maupun Blora juga sedang membuka formasi PPPK untuk THL OPD.

“Dengan sikap seperti ini, jelas tidak adil. Karena, dari Kantor BKPP hanya membuka formasi untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan saja,” tandasnya.

Dalam penyampaian orasinya, Ketua Ormas Mantra merasa kecewa, lantaran dalam aksinya tersebut tidak ada satu instansi manapun yang bersedia membukakan pintu gerbang kantor untuknya, meskipun hanya untuk sekedar mendengarkan keluh-kesahnya wong cilik. Terutama, bagi para tenaga harian lepas yang sudah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Pati.

 

 

(Red/Sh)