Aksi Mogok Puluhan Supir Dump Truk, Diduga Jalur Alternatif Tak Berikan Solusi Bagi Wong Cilik 

Opini1122 Dilihat

Pati, www.suarahukum-news.com – Pembangunan Jembatan di Jl. Puncel – Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati adalah dambaan dari semua warga khususnya bagi warga sekitar lokasi, selain dapat menghindari banjir di saat musim penghujan, jembatan tersebut juga menjadi akses utama oleh warga dan sebagai penghubung antara Kabupaten Pati dengan Kabupaten Jepara. Namun dalam tehnis pelaksanaannya justru berdampak pada mereka yang berprofesi sebagai jasa angkut barang . ( 17 / 07 )

Tak hayal, para pemilik kendaraan jasa pengangkut barang bermuatan tersebut harus berputar jauh, dan kurang lebih menjadi dua kali lipat, di bandingkan dengan jalan utama yang dirasa lebih dekat. Tak hanya itu di jalur alternatif yang terdapat rambu petunjuk jalan, juga dinilai tidak memberikan solusi oleh para pembawa kendaraan bermuatan barang ini, pasalnya di jalur alternatif, mereka ( truk pengangkut barang ) justru mendapatkan aksi protes oleh warga setempat lantaran dinilai bahwa jalan tersebut bukan seharusnya dilalui oleh kendaraan bermuatan barang karena jalur tersebut merupakan akses jalan desa.

” Kami wong cilik yang bergantung hidup dengan jasa kendaraan pengangkut barang ini merasa bingung mas, kalau barang yang kami angkut dari Puncel dengan tujuan Kembang tentu kami harus berputar arah lebih jauh jika mengikuti arah yang ada, misalnya jika saya ikuti arah ini, maka tembusnya di Kecamatan Cluak, sementara barang dari Desa Puncel dengan tujuan Kembang, selain itu jika saya minta tambah ongkos solar Rp 50 ribu mereka juga tidak akan mau mas “, kata Suwardi salah satu sopir dump truk

” Jika pekerjaan dalam pembangunan jembatan ini sampai beberapa bulan, lalu bagaimana dengan nasib kendaraan kami yang nganggur karena tidak ada job angkut barang atau bata, atau bahan baku bata merah, yang dimana di daerah sini banyak yang bekerja rumahan dengan membuat bata merah “, sambung supir dump truk lainnya

Menanggapi aksi para sopir, Kades Puncel, Sutiyono mengaku kaget. Karena memang tidak ada koordinasi sebelumnya dengan pemerintah desa. Namun pihaknya mengaku sudah memberikan ijin untuk melintasi jalur alternatif yang melintasi wilayahnya. Yakni sebagian jalan menuju lahan Perhutani yang mengarah ke Desa Tegalombo.

” Saya kaget, dan saya tidak tahu kalau ada pemblokiran jalan, namun sebagai solusi sementara, para sopir bisa melintasi sebagian lahan perhutani, yang mengarah ke Desa Tegalombo “, kata Kades Puncel Sutiyono

Sementara itu, Ketua Sekber IPJT DPC Kabupaten Pati, saat di mintai tanggapan tentang aksi para supir dump truk siang itu, pihaknya mengatakan bahwa, semoga permasalahan ini segera mendapat solusi yang terbaik bagi semua pihak.

” Semoga, ada tindak lanjut dari para pihak, tentang jalur alternatif selama pembangunan jembatan ini berlangsung , sehingga para supir dump truk bisa kembali bekerja, untuk menafkahi keluarga mereka “, kata Ketua Sekber IPJT Pati

Selain itu, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan pihak DPU Pati, untuk mencari solusi terbaik diantara para pihak.

” Semoga ada respon dan tanggapan dari instansi terkait, agar para pejuang nafkah keluarga bisa terus melanjutkan perjuanganya, apalagi dimasa Pandemi Covid-19 ini dampak yang dirasakan oleh kalangan bawah sangat terasa, jika para sopir berhenti bekerja, lalu keluarga mereka mau makan apa “, tandasnya

 

( Red / Tg )