BERPAKAIAN ADAT LENGKAP , PANITIA CPNS KABUPATEN PATI MENDAPATKAN APRESIASI DARI BKN

Nasional2198 Dilihat
Berpakaian adat lengkap , panitia CPNS Kabupaten Pati mendapatkan apresiasi dari Badan Kepegawaian Negara

 

Pati , www.suarahukum-news.com – Bertempat di Hotel UTC Semarang , pada hari Selasa ( 11 / 12 ) telah di laksanakan Serangkaian acara yaitu Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang ( SKB ) namun ada pemandangan yang unik dari panitia CPNS Kabupaten Pati karena mereka berpakaian adat Pati lengkap, dalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi jalannya pelaksanaan tes SKB . ( 11 / 12 )

Menurut Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati Jumani, pemakaian baju adat untuk panitia CPNS Pati ini sebagai bentuk identitas diri juga untuk menguri- uri budaya Pati oleh ASN. Jumani mengatakan, dengan menggunakan baju adat ini akan memudahkan peserta untuk mengenali panitia yang berasal dari Kabupaten Pati.

Penggunaan baju adat ini, menurut Jumani sempat viral di BKN. Ia mengungkapkan, sebelum dimulainya registrasi peserta pagi ini, pihak BKN Regional Jogja mengumpulkan para panitia dari Kabupaten Pati yang telah berpakaian adat. “Foto panitia inilah yang kemudian viral di berbagai kantor BKN dan juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Kanreg BKN I Yogyakarta,” ujarnya.

Jumani mengatakan ada sekitar 60 panitia yang ditugaskan untuk membantu jalannya tes SKB yang berlangsung satu hari ini saja. Ia menjelaskan, sebanyak 1.055 peserta SKB, dijadwalkan akan mengikuti tes yang diawali registrasi pada pukul 07.00 WIB.

Dari ribuan peserta ini, dibagi menjadi tiga sesi. Dimana sesi pertama diikuti oleh 424 peserta, yang dimulai pukul 08.00-09.30. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 10.00-11.30 diikuti oleh 500 peserta. Sedangkan sesi terakhir diikuti 131 peserta pada pukul 12.30-14.00.

Kepala BKPP mengatakan, dari hasil tes TKD dan SKB ini, akan diperoleh nilai akhir untuk menentukan siapa yang lulus menjadi CPNS Kabupaten Pati tahun 2018. “Ada 526 formasi yang meliputi tenaga guru 335, tenaga kesehatan 106, tenaga teknis 27 orang. Selain itu ada formasi khusus eks tenaga honorer K2 dari tenaga guru 54 orang dan 4 tenaga kesehatan,” pungkas Jumani.
( Red / Nur )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *