Pati , www.suarahukum-news.com – Pembangunan talud jalan yang menuju ke arah pemakaman umum dan sekaligus jalan menuju ke lokasi pertanian lebih tepatnya di rt 03 dukuh kinjeng desa Sugirejo kecamatan Gabus , kabupaten Pati , diduga mangkrak dan di tinggalkan oleh pihak rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan talud tersebut , bukan tanpa alasan hal itu terlihat di lokasi pekerjaan proyek yang seharusnya rampung akhir bulan Desember namun sampai berita ini di rilis dan terbitkan dari pihak rekanan atau pihak pelaksana pekerjaan justru di duga telah meninggalkan pekerjaan yang seharusnya masih menjadi tanggung jawab oleh rekanan , sehingga kondisi di lokasi proyek kini nampak seperti bangunan mangkrak dan terbengkalai . ( 9 / 12 )
Pembangunan talud di dukuh kinjeng rt 03 desa Sugirejo diduga yang dananya bersumber dari bantuan keuangan provinsi oleh satu dewan pembawa aspirasi lebih kurang senilai Rp 190 juta . Bantuan keuangan yang di tujukan untuk pekerjaan pembuatan talud jalan menuju pemakaman dan sekaligus jalan pertanian menjadi polemik di sejumlah kalangan masyarakat tingkat menengah kebawah , selain itu beberapa hari terakhir juga menjadi bahan perbincangan oleh netizens di salah satu Group media sosial jenis Facebook dan warga masyarakat setempat .
Saat wartawan www.suarahukum-news.com wawancara dengan salah satu narasumber dan juga sebagai tokoh masyarakat desa Sugirejo yang tidak mau di sebutkan namanya berinisial ” JS ” pada hari Minggu ( 9 / 12 ) di balai desa Sugirejo sekitar pukul 14 . 40 Wib mengatakan ;
” Bangunan talud tersebut bersumber dari bantuan keuangan provinsi oleh satu dewan senilai lebih kurang 190 juta , selanjutnya dana yang sudah masuk ke rekening desa di minta oleh pihak rekanan yang mengatakan bahwa bantuan keuangan itu dia yang membawa dan dia yang mengerjakan , akhirnya dari desa memberikan uang senilai tersebut kepada beliau pihak rekanan yang berinisial ” S ” dengan perjanjian bangunan talud pihaknya yang akan mengerjakan hingga selesai dan sesuai dengan RAB yang di ajukan ” tuturnya
Lebih lanjut ” JS ” menambahkan , ” Justru dengan adanya pekerjaan pembuatan talud yang belum rampung tersebut di desa kami sedang ramai di perbincangkan khususnya para petani yang melintasi jalan itu karena mereka tidak bisa lewat di karenakan tumpukan material yang lebih kurang sudah ada tiga minggu lamanya berada di tengah jalan , dan belum ada lanjutan pekerjaan sampai sekarang ” mbuhnya
Selanjutnya dari balai desa Sugirejo , Wartawan www.suarahukum-news.com bergeser ke lokasi proyek pembuatan talud yang diduga mangkrak dan ramai di perbincangkan oleh warga sekitar . Setiba di lokasi proyek pada siang itu Minggu ( 9 / 12 ) sekitar pukul 14 . 50 Wib , di lokasi pekerjaan talud yang di duga di tinggalkan oleh pihak rekanan selanjutnya bertemu dengan salah satu warga yang hendak ke sawah beliau beranama Harun ( 51 tahun ) , saat wawancara mengenai pembangunan talud yang belum usai tersebut kepada awak media beliau mengatakan ;
” La ini mas , karena pekerjaan yang belum rampung justru telah mengganggu aktivitas para petani , saya aja kemarin bawa traktor untuk membajak sawah tidak bisa lewat karena tumpukan material , padahal tumpukan material batu ini lebih kurang ada dua minggu lebih berada di tengah jalan , sehingga kemarin saya harus mutar agar tidak merusak sebagian sawah yang sudah di tanami padi ” tuturnya sambil mengutarakan kesalnya
Lebih lanjut lelaki berusia sekitar 51 tahun tersebut sambil menunjukkan beberapa titik lokasi yang di anggapnya di tinggalkan oleh pihak rekanan atau pihak pemborong , mengatakan , ” coba lihat mas ini , masak talud saja belum rampung dan sebagian yang sudah jadi spasi nya bisa di remas pake tangan ( sambil menggenggam sebongkah spsai kering dan meremas nya , seketika bongkahan spasi kering tersebut hancur seperti tanpa semen ) dan yang menjadi bahan perbincangan adalah pekerjaannya terkesan asal jadi , ini saja tadi pagi warga sekitar gotong royong untuk menggeser agar tumpukan material tidak menggunduk di tengah jalan ” imbuhnya saat mengakiri wawancara dengan awak media serta sambil menunjukkan bongkahan spasi yang di ambilnya di sela-sela pasangan batu talud di lokasi pembangunan talud tersebut , dan meremasnya beberapa kali yang terjadi adalah bongkahan tersebut hancur seperti kurang semen .
Besar harapan warga sekitar dukuh kinjeng rt 03 desa Sugirejo kecamatan Gabus agar dari pihak rekanan segera merampungkan pekerjaan yang seharusnya masih menjadi tanggung jawabnya sampai selesai . Dan agar di kerjakan dengan maksimal agar bangunan talud dapat di manfaatkan oleh penerima bantuan keuangan dari propinsi dengan maksimal .
( Red / Tg / Bersambung …………)