
Temanggung, www.suarahukum-news.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak kepada kurang lebih 12 Kedutaan Besar asal Negara Sahabat untuk turun ke area pertanian dan melihat langsung dari berbagai produk pertanian unggulan , Kunjungan Kerja yang tampak tidak seperti biasanya yaitu hanya berkutat di kantor maupun perkotaan saja namun pada momen ini justru para Kedubes tersebut di ajak turun langsung ke lahan pertanian . ( 7 / 7 )
Seuatu hal yang sedikit berbeda tersebut justru menjadi momen tersendiri, bahkan nampak dari berbagi Kedutaan Besar tersebut terlihat sangat sumringah saat di ajak oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk ikut panen petik melon di area persawahan.
Setidaknya ada 12 duta besar dan 19 diplomatik tour yang diajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berkeliling areal persawahan dan stand-stand produk pertanian unggulan di Soropadan Agro Expo ke 9 tahun 2019, Kamis ( 4 / 7 ) adapun yang mendapatkan tinjauan langsung tersebut ialah lahan pertanian jagung , labu , bahkan sampai ikut memanen buah melon dan memetiknya langsung dari tangkainya, tak hanya mereka juga di ajak untuk melihat kerbau yang di gunakan oleh penduduk setempat untuk membajak sawah, serta mengenalkan mesin bajak sawah yang dioperasikan dengan remote kontrol.
Dalam kesempatan tersebut , Agar lebih merasakan aroma sawah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meengajak mereka turun untuk panen melon ;
” Satu dua tiga, silakan dipotong tangkainya ,” seru Gubernur yang diikuti oleh seluruh duta besar dan para diplomatik tour.
Soropadan Agro Expo memang menampilkan seluruh kekayaan dunia pertanian Jawa Tengah. Dari pengolahan lahan, managerial tanam dan penjualan sampai pengolahan, baik dengan cara tradisional maupun modern. Acara yang digelar dua tahunan tersebut, kali ini memang sengaja melebarkan sayap dengan mengundang para duta besar dan diplomatik tour agar hasil pertanian Jawa Tengah semakin luas jangkauannya di dunia internasional.
Dubes Armenia, Dubes Maroko, Dubes Chili, Dubes Myanmar hingga Dubes Kroasia dan beberapa Dubes lain juga turut berjejal berjalan di lorong stand-stand produk pertanian. Beberapa kali mereka dibuat takjub dengan inovasi-inovasinya. Bahkan saat diajak singgah di stand Kabupaten Brebes, Dubes Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah nampak takjub.
” Beras hitam dan merah ini juga telah kami ekspor ke Australia. Kami juga intens berdiplomasi pertanian, misalnya minggu depan itu Gus Yasin ( Wakil Gubernur Jateng ) akan ke Australia, saya minta beliau menawarkan agar ekspor beras hitam dan merah ditambah ,” kata Ganjar.
Terhadap para duta besar itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah menawarkan ekspor dari beberapa produk itu. Termasuk pada Duta Besar Maroko yang terkesima dengan beras hitam asal Jawa Tengah karena ditanam secara organik.
Soropadan Agro Expo tersebut berlangsung selama empat hari sampai 8 Juli mendatang. Acara tersebut menurut Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian Suwandi, sukses melambungkan derajat dunia pertanian Jawa Tengah, khususnya karena telah meningkatkan ekspor ;
” Setiap tahun Indonesia ini mengekspor sekitar 35 ribu ton sayuran. Dan 10 ribu tonnya berasal dari Jawa Tengah ,” katanya.
Kontribusi Jawa Tengah untuk peningkatan ekspor di luar sayuran menurutnya juga masih sangat terbuka, terlebih pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah melaunching aplikasi penjualan hasil pertanian yaitu Agro Jowo ;
” Aplikasi ini kan bisa dijangkau sampai internasional karena ada tim yang mengembangkan. Apalagi para petani juga bakal dibantu admin jika melayani pembeli internasional dan juga bakal mendapat pelatihan ,” pungkasnya
( Red / Tg )