Jakarta , www.suarahukum-news.com – Pada hari Senin ( 17 / 6 ) sekitar pukul 08.00 Wib, Kapolri Jenderal Pol Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D bersama Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Tri Tito Karnavian telah menghadiri acara Dies Natalis ke-73 tahun 2019 dan Wisuda Sarjana Ilmu Kepolisian Program Pendidikan Strata 1 ( S1 ) Angkatan ke-74, 75, 76 serta Program Pendidikan Pasca Sarjana ( S2 ) Angkatan ke-7 dan ( S3 ) Angkatan ke-1 di Auditorium PTIK . ( 20 / 6)
Acara Dies Natalis ke-73 tahun 2019 dan Wisuda Sarjana Ilmu Kepolisian ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian , Ph. D, telah didampingi oleh Kalemdiklat, dalam acara tersebut Ketua STIK ( Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ) telah melantik para Wisudawan dan Wisudawati sebanyak 358 Sarjana Ilmu Kepolisian Program Pendidikan S-1, S-2 dan S-3.
Sebelum acara inti di mulai terlebih di awali dengan orasi ilmiah oleh AS SDM Kapolri Irjen Pol. Eko Indra Heri S, M.M, dengan tema “ Tantangan Pengembangan Sumber Daya Manusia Polri di Era Revolusi Industri 4.0 ”.
Dalam kegiatan tersebut Kapolri didampingi dengan Wakapolri dan Pejabat Utama Mabes Polri serta turut hadir juga dalam kegiatan tersebut Kapolri pada massa Jenderal Pol. (P) Drs. Roesmanhadi, S.H. dan Jenderal Pol. (P) Drs. Badrodin Haiti serta beberapa Rektor Universitas, Ketua Senat, Anggota Senat beserta Guru Besar STIK – PTIK serta Sekretaris Kompolnas.
Sementara itu dalam amanatnya, Kapolri berharap agar para wisudawan kelak akan menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat atau strong leader. Ada tiga unsur yang harus dimiliki seorang pemimpin untuk menjadi seorang strong leader, yaitu power atau kewenangan, follower atau anggota, serta konsep
” Sebagai seorang perwira Polri, dua dari tiga unsur di atas secara otomatis akan dimiliki dalam penugasan, yaitu power atau kewenangan dan follower atau anggota. Dengan demikian konsep akan menjadi unsur yang paling menentukan ,” tuturnya
Konsep adalah sebuah kemampuan seseorang untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi secara tajam, menentukan alternatif-alternatif solusi, menimbang kebaikan dan keburukan dari setiap alternatif solusi, serta menentukan keputusan, strategi, dan cara terbaik. Konsep akan membedakan kepemimpinan seorang dengan orang lain.
Konsep diperoleh dengan knowledge atau ilmu pengetahuan, yang berasal dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Karena pengalaman pribadi sangat terbatas, maka pengalaman orang lain merupakan sumber pengetahuan yang sangat luas. Baik diperoleh secara informal maupun secara formal dengan pendidikan.
Oleh karena itu, dalam menempuh pendidikan, maka knowledge adalah yang utama, bukan gelar ;
” Bukan gelar itu yang anda cari tetapi knowledge lah yang dicari sehingga kita mampu untuk mengidentifikasi masalah, mampu menjadi strong leader dan menjadi pimimpin yang memiliki konsep “, tegas Kapolri.
Di akhir amanatnya Kapolri mengucapkan selamat kepada para Wisudawan serta PTIK kedepan memiliki tantangan yaitu menjadikan mahasiswa lulusan PTIK menjadi contoh, menjadikan PTIK sebagai center/tempat untuk memberikan masukan terhadap Polri serta PTIK dapat dijadikan tempat pendidikan inklusif yaitu tidak hanya Polri saja melainkan untuk umum ,” tutup Kapolri.
Pada kesempatan tersebut Kapolri juga melaksanakan Penandatanganan Prasasti Ruang Kuliah Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M.P.A. dilanjutkan Penyerahan Buku Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M.P.A. oleh Kapolri kepada: Keluarga Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M.P.A., Perwakilan Sesepuh Polri dan Perwakilan Wisudawan.
( Red / As)