Pati Jadi Nominator Penerima Penghargaan Innovative Government Award

Daerah169 Dilihat

Pati, www.suarahukum-news.com | Kabupaten Pati masuk sebagai salah satu nominator penerima penghargaan Innovative Government Award 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Hal itu diungkapkan Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko, usai melakukan presentasi di hadapan dewan juri pada Selasa (29/10) di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Lt. 3 Kemendagri dan Command Center BSKDN Kemendagri. (29/10)

“Se-Indonesia hanya ada 22 kabupaten yang masuk nominasi, dan hari ini masuk ke tahap presentasi,” ujar Sujarwanto saat diwawancarai.

Pada sesi presentasi, selain memaparkan inovasi, Sujarwanto juga diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari tim penilai.

Adapun tim penilainya terdiri atas Prof. Warsito, Ph.D (Deputi V Kemenko PMK), Dr. Otok Kuswandaru, S.Sos. M.Si. CIPA (Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB), Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., M.U.P., Ph.D. (Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI), dan Titin Rosmasari (Direktur Utama CNN Indonesia).

Sujarwanto menyampaikan paparan selama 15 menit, setelah itu, di 15 menit berikutnya, dua orang tim penilai menyampaikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab langsung oleh Pj Bupati Pati.

Dalam paparannya, Sujarwanto yang hadir bersama Kepala Bapperida Muchtar dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia, menerangkan bahwa inovasi daerah ditetapkan setiap tahunnya oleh Bupati dengan Keputusan Bupati.

Pj Bupati juga menjelaskan tentang adanya klinik inovasi, desk dan pendampingan inovasi daerah secara rutin ke perangkat daerah, UPTD dan masyarakat.

“Dan untuk menumbuhkembangkan inovasi daerah maka setiap tahun dilaksanakan lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award,” tuturnya.

Adapun untuk melindungi inovasi daerah yang berasal dari masyarakat, pihaknya mengaku melakukan fasilitasi pengurusan Kakayaan Intelektual (KI).

“Kemudian dalam rangka menyebarluaskan inovasi daerah maka dilakukan pula sosialisasi, Bimtek dan penerbitan Jurnal,” tambahnya.

Bapperida Kabupaten Pati, imbuh Sujarwanto, memiliki Jurnal Litbang dengan akreditasi Sinta 3, dan terbit dua kali setiap tahunnya.

Meski menurut Sujarwanto, Pati memiliki ratusan inovasi, namun dalam paparannya Pj Bupati memilih untuk memaparkan dua inovasi unggulan daerah yakni BERDENTING dan SIJAKAPATI.

“Inovasi BERDENTING dilakukan dengan cara merujuk balita stunted untuk diperiksa oleh dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik dan psikolog,” terang Sujarwanto.

Melalui Inovasi BERDENTING, lanjut Pj Bupati, akan didapatkan data balita stunting yang sesuai dengan definisi operasionalnya.

“Karena inovasi BERDENTING merupakan inovasi baru yang belum pernah dilaksanakan di kota atau kabupaten lain,”  tegas Sujarwanto.

Menariknya, imbuh Pj Bupati, inovasi yang diluncurkan pada 14 Juni 2023 tersebut justru telah direplikasi oleh Kabupaten Boyolali pada 5 Desember 2023.

Demikian halnya dengan aplikasi SIJAKAPATI. Aplikasi yang diluncurkan 12 Juli 2023 tersebut juga telah direplikasi oleh Kabupaten Blora pada 21 November 2023.

Berbeda dengan aplikasi BERDENTING, aplikasi SIJAKAPATI merupakan aplikasi yang menampilkan informasi tentang database jalan yang terintegrasi dengan database jembatan.

Melalui SIJAKAPATI, imbuh Pj Bupati, masyarakat dapat memantau secara real time tentang kondisi jalan dan jembatan sekaligus dapat berinteraksi untuk memberikan laporan terkini maupun memberikan komplain.

“Dan inilah yang kemudian dapat memudahkan pengambil kebijakan dalam menentukan skala prioritas penanganan jalan dan jembatan Kabupaten Pati,” terang Pj Bupati.

Menanggapi paparan Sujarwanto, pihak Kemenko PMK yang di sesi tanya jawab diwakili oleh Maman Wijaya, menyampaikan apresiasinya pada paparan Pj Bupati Pati.

“Saya mewakili Prof Warsito dari Kemenko PMK menilai paparan dari Kabupaten Pati sangat bagus, runtut, sistematis,” paparnya.

Maman kemudian menanyakan terkait peran pelaku bisnis dalam inovasi, yang kemudian dijawab secara lugas oleh Sujarwanto.

“Aplikasi BERDENTING melibatkan pihak swasta. Sebagai bentuk CSR-nya sejumlah dokter spesialis swasta juga turut berkolaborasi tanpa dibayar. Kemudian terkait kudapan untuk menu makanan tambahan anak-anak, kami menggandeng perusahaan catering,” tambahnya.

Sementara itu, Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., M.U.P., Ph.D. (Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI) menanyakan soal peran Kepala Daerah terkait pembudayaan inovasi.

Oleh Sujarwanto, pertanyaan itu dijawab dengan menunjukkan sejumlah Peraturan Bupati terkait inovasi termasuk mendorong tiap perangkat daerah untuk berinovasi.

“Ada reward and punishment-nya juga. Dan yang didorong juga tidak hanya perangkat daerahnya saja tapi masyarakat pun diberikan ruang untuk berinovasi, diantaranya dengan menggelar lomba inovasi daerah dan lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi) Pati Innovation Award,” pungkasnya.

 

 

 

(Red/Sh)