Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Berpulangnya Gus Sholah

Nasional828 Dilihat

 

Presiden Jokowi sampaikan dukacita atas berpulangnya Gus Sholah pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng ,Jombang ,Jawa Timur . Senin ( 03 / 02 )

Jakarta , www.suarahukum-news.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang tokoh bangsa, K.H. Dr. Ir. Salahuddin Wahid . ( 03 / 02 )

Presiden Joko Widodo tiba di rumah duka sekitar pukul 07.34 Wib , pada Senin ( 03 / 02 / 20 ) pagi dan di terima langsung oleh Irfan Asy’ari Sudirman Wahid. Pada kesempatan tersebut hadir pula Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma’ruf.

” Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya atas nama Pemerintah, Negara, dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak K.H. Dr. Ir. Salahuddin Wahid, Gus Sholah ” , ujarnya di rumah duka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan .

Gus Sholah adalah sapaan akrab almarhum, beliau merupakan putra pahlawan Nasional K.H. Wahid Hasyim sekaligus adik kandung dari Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid, diketahui berpulang dalam usia 77 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita sekitar pukul 20.55 Wib .

Kepala Negara menyebut ,bahwa semasa hidupnya almarhum merupakan cendekiawan muslim yang menjadi panutan masyarakat. Presiden juga mengatakan, rakyat Indonesia merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum ;

” Semoga segala amal baik Gus Sholah diterima di sisi Allah SWT, husnul khatimah, dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran ” , tuturnya

Presiden Joko Widodo memiliki kenangan tersendiri atas kiprah almarhum semasa hidup. Menurutnya, Gus Sholah akan selalu dikenang sebagai tokoh yang gigih menjaga dan merawat persatuan bangsa ;

” Beliau banyak menyampaikan mengenai keislaman dan keindonesiaan. Saya kira hal-hal yang berkaitan dengan Islam dan kebangsaan sering disampaikan beliau kepada saya ” , tandasnya

( Red / Nc , Tg )