Surabaya,www.suarahukum-news.com-“Kami Berharap kepada pihak Polri untuk mengusut tuntas kasus tersebut, sesuai dengan dengan undang-undang yang berlaku”.(21/05).
Demikian ditegaskan Imam Tolak, Kepala Biro Harian Memo-x di Kabupaten Situbondo, Jumat (21/05) ketika di mintai komentarnya sehubungan dengan pelaksanaan ulang tahun Khofifah Indar Parawansa ke-56, selaku Gubernur Jawa Timur pada tanggal 19 Mei 2021, di rumah dinas yang tidak jauh dari Gedung Negara Grahadi.
Hal itu lantaran dalam acara tersebut telah mengundang kerumunan, sesuai dengan dokumentasi (video dan foto, red) sebelum akhirnya video serupa telah menyebar di masyarakat.
Menurut Imam sapaan akrab wartawan yang sudah memiliki Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jenjang muda dan madya ini, sangat disayangkan kegiatan tersebut.
“Sebab, seorang pemimpin Jatim seharusnya tidak memberikan contoh yang tidak sepantasnya dilakukan, mengingat saat ini masih pandemi COVID-19,” ujarnya.
Selain itu, Komentar lain juga disampaikan oleh salah seorang pengamat sosial, politik dan hukum di Surabaya, Syuhada Endroyono, S.H, yang mengatakan, Seharusnya masyarakat bisa melakukan clash action, agar tidak ada kesan bahwa hanya masyarakat saja yg di kejar-kejar dan dipaksa mematuhi hukum. Sedangkan pejabatnya bebas dan boleh melanggar hukum seenaknya tanpa sanksi apapun.
“Gimana dengan satgas COVID-19, maupun Polisi, berani gak nih mengenakan saksi sesuai dengan peraturan perundangan yang ada, dan berlaku untuk semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali, agar menjadi contoh bagi pejabat yang lain, untuk mematuhi hukum sekaligus menegaskan bahwa di Indonesia hukum berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali,” ujar Syuhada.
Di Tempat terpisah, Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Agung Subagyo atas peristiwa ini, pihaknya juga memberi penjelasan kepada beberapa awak media, bahwa kegiatan tersebut tetap menggunakan protokol kesehatan.
“Tidak Pak, cuma ada 30 sampai 50 OPD (Organisasi Perangkat Daerah), dengan luas area halaman terbuka yang bisa di pakai dengan kapasitas ratusan orang, jadi insyaallah aman,” ujar Agung.
Sementara itu, Heru yang sudah pensiun menjadi Sekdaprov dan diperpanjang dengan sebutan Plh, mengaku sebagai inisiator acara ulang tahun Gubernur Jatim yang videonya viral, lantaran didalam acara tersebut telah menimbulkan kerumunan banyak orang.
Kata Heru, “Acara itu bersifat kejutan atau surprise, karena Gubernur tidak tahu-menahu acara tersebut,” tandasnya.
(Red/Ag, Sh)