Digrebek Warga di Rumah Janda, Kades Tanjungrejo Diminta Mundur dari Jabatannya

Daerah596 Dilihat

Pati, www.suarahukum-news.com | Seorang Kepala Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati digerebek warganya sendiri pada Jumat (17/1/2025) malam saat asyik berduaan dengan seorang janda. Insiden ini terjadi lantaran oknum kepala desa tersebut sering menginap di rumah janda, hingga akhirnya memicu aksi spontanitas warga untuk menyelesaikan permasalahan ini agar tidak timbul persoalan sosial yang berlarut-larut. (18/01)

Dengan disaksikan oleh seluruh warga yang hadir, oknum kepala desa tersebut kemudian di arak menuju kantor balai desa agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Terlebih, sosoknya (kepala desa) adalah seorang publik figur dan sudah seharusnya memberikan contoh teladan yang baik.

Kecurigaan warga meningkat karena sang kepala desa tidak dapat menunjukkan dokumen resmi seperti buku nikah sebagai legalitas hubungan sah menurut undang-undang.

“Saya tanya surat buku nikah resmi, beliau tidak bisa menunjukkan. Setelah didesak, tetap tidak ada bukti,” ujar Atik, salah satu warga yang ikut dalam aksi penggerebekan tersebut.

Kemarahan warga memuncak hingga mereka mengarak kepala desa dan janda yang digerebek tersebut ke balai desa. Di balai desa, warga mendesak kepala desa untuk segera mundur dari jabatannya. Aksi ini turut melibatkan aparat keamanan seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta Camat Margoyoso yang berusaha meredam ketegangan.

Dalam kesempatannya, Camat Margoyoso Moelyanto menyatakan bahwa laporan warga telah diteruskan ke Pj Bupati Pati untuk ditindaklanjuti.

“Pengaduan warga malam ini langsung kami teruskan ke Pak Pj Bupati dengan tembusan kepada inspektur daerah,” jelasnya.

Setelah mendapatkan tuntutan dari warga, Kepala Desa Tanjungrejo akhirnya menandatangani surat pernyataan pengunduran diri dari jabatannya. Aksi warga pun mereda setelah ia menyepakati tuntutan tersebut.

Kasus kepala desa di Pati digerebek warga ini menjadi sorotan karena melibatkan pejabat desa yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. Warga berharap tindakan tegas dari pihak berwenang agar insiden serupa tidak terulang. (*)

 

 

 

(Red/Sh)