Pati , www.suarahukum-news.com – Bertepatan dengan ditutupnya Alun – Alun Pati dengan pagar galvalum , pada hari Senin (22/4) , sejumlah PKL ( Pedagang Kaki Lima ) yang ada di zona merah pun direlokasi ke TPK ( Tempat Pelanggan Kayu ) Perhutani dan mereka juga sudah mulai diperbolehkan untuk berjualan di tempat yang baru tersebut . ( 23 / 4 )
Pada hari pertama di bukaknya tempat relokasi PKL ( Pedagang Kaki Lima ) dari Alun – Alun Pati tersebut di hadiri oleh Bupati Haryanto , Wakil Bupati Pati Saiful Arifin , Sekda Pati Suharyono , Kepala Satpol PP Pati dan juga para kepala OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) Kabupaten Pati , para PKL dan juga dihadiri oleh semua elemen lapisan masyarakat .
Dalam sambutannya , Bupati Haryanto mengatakan ;
” Guna memberi pelayanan fasilitas publik, Alun – alun akan direvitalisasi. Bentuk perhatian dari Pemkab untuk PKL dilakukan relokasi di TPK Perhutani ini. Di sini, PKL beroperasi tidak terbatas oleh waktu, bisa buka mulai pagi, siang ataupun sore hingga pagi lagi ” jelas Bupati.
Lebih lanjut Bupati Haryanto menegaskan, apabila ada isu ataupun desas – desus bahwa Pemkab tidak memperhatikan nasib PKL, itu tidaklah benar. Hal ini terbukti dengan adanya hiburan musik, campursari dan ketoprak, Senin (22/4) malam, sebagai bentuk support atau dukungan kepada para PKL yang pindah ke tempat tersebut ;
” Ke depan pun sama, akan kita jadwalkan rutin panggung – panggung hiburan guna mengisi dan menghiasi TPK Perhutani ini. Tujuannya agar dapat menarik para pengunjung untuk datang “, ujarnya.
Selain itu , Bupati Haryanto juga menegaskan bahwa apabila masih ada kekurangan, keluhan terkait fasilitas, semaunya akan dipenuhi . Oleh karena itu , dengan dilakulan relokasi ini, para PKL tidak perlu merasa khawatir, sebab relokasi memang butuh waktu dan proses.
” Untuk bapak ibu semua, tidak perlu khawatir apabila nanti tidak laku dan lain – lain, sebab rezeki yang mengatur itu Allah SWT. Kita doakan agar semuanya lancar “, doanya
Usai memberi wejangan, Haryanto bersama rombongan pun berkeliling ke lapak – lapak atau tenda para PKL yang sudah mulai beroperasi. Mulai dari makanan, permainan hingga lapak sepatu dan sandal. Sebagian besar merekapun memberi tanggapan yang positif atas relokasi ini.
Setelah cukup lama berkeliling dan belanja sandal di tempat PKL, Haryanto bersama rombongan pun hanya kebagian ceriping singkong, es tebu, dan bakso, sebab rata – rata PKL yang lain telah ludes dagangannya.
( Red / Tin )