Pangdam IV/Diponegoro Berangkatkan Prajurit Yonif Raider 408/Suhbrastha untuk Bertugas di Papua

Daerah1100 Dilihat

Sragen,www.suarahukum-news.com-Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Senin (16/08)  secara resmi berangkatkan Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) RI-PNG Yonif Raider 408/Suhbrastha yang bertempat di Mako Yonif R 408/SBH.(17/08).

Disambut langsung oleh Dansatgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif R 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex, terlihat Danrem 074/WRT Kolonel Inf Deddy Suryadi, Asrendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Hery Setiyanto, para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, para Kabalak dan Forkopimda Kabupaten Sragen turut hadir dalam upacara pemberangkatan tersebut.

Hampir satu tahun lebih Satuan Yonif R 408/SBH melaksanakan penyiapan untuk mengemban tugas operasi perbatasan, baik dari melakukan latihan perorangan, kelompok, regu, pleton, kompi, Latihan Penyiapan Pratugas (LPP) hingga Latihan Pratugas (LP) dengan arti sudah matang dan siap melaksanakan tugas.

Dikatakan oleh Pangdam Yonif 408/SBH merupakan Satuan solid yang diperkuat dari beberapa unsur

“Kalau kau tidak punya disiplin pribadi gak bisa dan tidak ada gunanya, bedanya tentara profesional dan tidak terlihat disitu saja,” ucapnya.

Disiplin pribadi merupakan faktor utama untuk menjadikan organisasi kuat yang dapat mendukung terwujudnya Satuan Suhbrastha yang hebat.

Selain organisasi yang sudah matang, Pangdam juga menekankan kepada Satgas Yonif R 408/SBH untuk selalu menjunjung tinggi nama “Suhbrastha” dimanapun berada sebab kata tersebut memiliki makna besar yang berarti senjata ampuh pemusnah angkara murka ( Musuh Negara ).

“Senjata pamungkasmu Suhbrastha, semua orang disini bertanggung jawab untuk kehormatan Suhbrastha karena itu adalah kebangganmu”, ungkapnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebelum, selama hingga selesai melaksanakan tugas operasi nantinya seluruh prajurit harus selalu mengingat Tuhan YME, sebab hal tersebut merupakan salah satu faktor utama dari kesuksesan tugas sebab kesuksesan itu identik dengan dekatnya kita kepada Tuhan YME, lanjutnya.

“Saya titip nama besar Kodam IV/Diponegoro dipundak kalian semua, saya tidak mau Yonif R 408/SBH berangkat kesana dianggap Tentara yang lemah lembut, betul kamu harus santun lemah lembut dengan rakyat tetapi disaat kontak tembak kau harus bringas kepada lawan,” tegas Pangdam.

Seluruh Prajurit ikuti kata kata saya, “Saya Suhbrastha, akan saya junjung tinggi kehormatan kebanggaan Suhbrastha dimanapun tempat dan keadaan bagaimapun,” tutupnya.

 

 

 

 

(Red/Sh)