
Pati , www.suarahukum-news.com – Kepolisian Resor Pati Polda Jateng selama H+7 lebaran menggelar Apel gelar pasukan dalam rangka operasi Ketupat 2019 serta menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2019 di halaman stadion Joyo Kusumo, Selasa (28/5/2019) pagi. Operasi tersebut untuk mengantisipasi potensi kerawanan gangguan kamtibmas selama masyarakat merayakan Idul Fitri. ( 29 / 5 )
Seluruh aparat keamanan tujuh hari menjelang dan pascalebaran mulai menyebar ke pos-pos pengamanan dan pelayanan mudik balik lebaran. Itu menjadi bagian dari kegiatan operasi ketupat candi 2019 di wilayah jajaran Polres Pati.
Turut hadir dalam apel gelasr pasukan ini dari unsur Polres Pati dan Kodim 0719/Pati. Apel gelar pasukan operasi ketupat candi dipimpin Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan dan Kapolres Pati AKBP Jon Wesly Arianto diikuti TNI/Polri, Satpol PP, Senkom, PNS Polres Pati, RAPI, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pati.
Dalam sambutannya DANDIM 0719/Pati Letkol Arm Arief Darmawan menyampaikan amanat sesuai dengan pesan dan amanat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian , “ Bahwa operasi Ketupat Turangga 2019 untuk pengamanan arus mudik dan balik telah digelar serentak di seluruh polda yang ada di Indonesia.
Operasi ketupat candi 2019 bertepatan dengan pasca pemilu memiliki karakteristik tersendiri. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun lalu dimana operasi ketupat candi berkait dengan momen lebaran saja. Operasi ketupat candi selama 13 hari ini tak hanya mengantisipasi persoalan kriminal yang dipicu karena faktor kebutuhan pokok. Namun persoalan lain yakni berkait dengan politik dan SARA,” Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks ,”paparnya.
Lanjutnya, selain persoalan gangguan Kamtibmas, operasi ketupat candi kali ini berpotensi munculnya gangguan teror kepada masyarakat maupun personil dan markas Polri.
” Sejalan dengan hal tersebut, berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas berupa aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme, aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas ,” ungkapnya.
Hal lain yang menjadi perhatian personil Polri, TNI dan instansi terkait adalah gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara
” Termasuk juga permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan bencana alam tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat Tahun 2019 ,” lanjut amanat Kapolri
Operasi ketupat candi dimulai Operasi Ketupat Tahun 2019, yang akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu dini hari tanggal 29 Mei 2019, sampai dengan hari Senin tanggal 10 Juni 2019 ;
“ Operasi ketupat 2019, dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggarakan Pemilu serentak tahun 2019, untuk itu Kapolres meminta semua pihak yang terlibat dalam pengamanan ini dapat bersinergi, guna memberikan rasa aman kepada warga masyarakat ”, pungkasnya.
( Red / Tin )