
Pati , www.suarahukum-news.com – PT. Sahabat Mulia Sakti yang merupakan salah satu dari anak cabang PT.Indocement . Telah menciptakan terobosan baru dalam mengembangkan usaha UMKM ( Usaha Menengah, Kecil dan Mikro ) , salah satunya di dukuh pagar gunung turut Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati yaitu dengan menciptakan batik Tilas’eron ( bekas daun ) dengan memakai pewarna berbahan dasar alami seperti daun dan kayu yang diambil dari sekitar perumahan penduduk setempat. ( 6 / 8 )
Ahasil, batik Tilas’eron ( bekas daun ) tersebut mampu memukau para pengunjung dalam acara Pati Expo 2019 yang merupakan serangkaian acara kegiatan dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI KE-74 dan Hari Jadi Ke-696 Kabupaten Pati yang di gelar dipelataran Stadion Joyokusumo .
Pada kesempatan tersebut Otto Ahadijat Manager PT . Sahabat Mulia Sakti , melalui Edy Renou selaku petugas pendamping pertanian dan UMKM dari PT.Sahabat Mulia Sakti , saat di wawancarai oleh awak media pada hari Senin ( 5 / 8 ) siang sekitar pukul 11.11 Wib, dirinya mengatakan bahwa ;
” Kurang lebih sudah tiga tahun saya menjadi petugas pendamping pertanian dan UMKM ( Usaha Kecil , Menengah dan Mikro ) dari PT.SMS untuk wilayah Kabupaten Pati ” tuturnya
Dalam pameran Stand Pati Expo 2019 kali ini pihaknya telah menampilkan sejumlah produk unggulan hasil karya kelompok UMKM dari berbagai desa binaan PT.Sahabat Mulia Sakti , serta sejumlah produk unggulan pertanian holtikultura ;
” Dalam acara ini kami menampilkan produk unggulan kami yaitu batik tilas’eron ( bekas daun ) yang kita kembangkan bersama kelompok UMKM Mutiara di dukuh Pagar Gunung turut Desa Maitan Kecamatan Tambakromo , untuk produk makanan kemasan kami ambil dari UMKM Desa Pakis Kecamatan Tambakromo dan untuk produk unggulan tanaman pertanian holtikultura seperti nanas madu , mangga , dan lainnya kami ambil dari UMKM Desa Sumbersari Kecamatan Kayen , ” terangnya
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa , ” Kami sengaja menggunakan terobosan baru terkait dengan pewarna pada batik tilas’eron yang kami ciptakan tersebut yaitu dengan menggunakan pewarna alami berbahan dasar dari daun dan kulit kayu yang kami ambil dari sekitar rumah penduduk setempat , ” tambahnya
Di singgung soal harga per potong dari kain batik yang ia kembangkan , Edy Renou menambahkan bahwa , ” Untuk harga berfariatif mulai dari harga 400 ribu sampai 700 ribu tergantung dengan motif dan corak nya, karena pada motif tertentu di butuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya , ” pungkasnya
Pihaknya juga berharap agar kedepan batik tilas’eron ( bekas daun ) yang ia kembangkan bersama kelompok UMKM mutiara Dusun Pagar Gunung turut Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati dapat berkembang keseluruh wilayah serta mampu menjadi ikon daerah khususnya untuk wilayah Pati Selatan .
( Red / Tg )