Pati , www.suarahukum-news.com – Bertempat di Kawasan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Sampah di desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo , kabupaten Pati pada hari Senin ( 03 / 12 ) sekitar pukul 13 . 20 Wib , Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto menyerahkan CSR ”Corporate Social Responsibillity” sebesar Rp 25 juta atau setara dengan 250 batang pohon yang akan menjadi asuhan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) tersebut . ( 04 / 12 )
Bantuan CSR yang diterima Ketua Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) Forum Wartawan Pati (FWP) , Wicaksono Adiprabowo Yekti sebesar itu, merupakan bentuk kepedulian perusahaan milik negera terhadap upaya menata lingkungan model partisipatif yang digagas dan dimotori oleh FWP itu melaui gerakan penanaman pohon. Akan tetapi pohon yang ditanam tersebut harus dijaga, dipelihara, dan dirawat sampai benar-benar tumbuh dalam rentang waktu selama lima tahun.
Melalui program GOTAP oleh FWP ini, kata Yanto Nurdianto jajaran manajemen perusahaan selain di lokasi ahaan yang mengelola tanggung jawab CSR pun cukup responsip. Sebab, bisa dipastikan bahwa model gerakan ini , pohon yang ditanam akan benar-benar bisa tumbuh secara maksimal, sehingga biaya yang dialokasikan untuk keperluan tersebut tidak hanya sekadar tanam, kemudian ditinggalkan tanpa ada kelenjutan untuk upaya pemeliharaan.
Kendati partisipasi CSR tidak bisa memenuhi secara total apa yang dimohon GOTAP FWP, paling tidak CSR Perum Bulog sudah ikut ambil bagian terhadap setiap gerakan yang berkait dengan upaya menata dan menyelamatkan lingkungan sebagaimana yang dilakukan FWP. ”Mengingat ini sebuah upaya positif, maka Perum Bulog ikut ambil bagian,”ujarnya.
Harapannya, masih kata dia, paling tidak hal sama diikuti oleh CSR BUMN lainnya, sehingga ke depannya GOTAP FWP ini bisa menjadi model gerakan penataan dan penyelamatan lingkungan yang berkesinambungan. Dengtan demikian, selain tahap awal di lokasi kawasan TPA maka pada tahap berikutnya bisa beralih di lokasi lainnya.
Jika perlu, setiap partisipasi CSR BUMN terhadap gerakan tersebut bisa ikut mengambil bagian tertentu, misalnya, mengambil yang khusus pemeliharaan, sehingga masing-masing bisa lebih fokus. Sehingga capaian hasil pada kurun waktu tertentu sudah benar-benar tampak karena CSR masing-masing BUMN mengambil peran dan bagian tertentu.
Di sisi lain, melihat apa yang dilakukan GOTAP ini mengambil tempat di lingkungan TPA maka gerakan itu bisa menindandaklanjutinya.
”Yakni, lokasi GOTAP tersebut tersebut juga dilakukan penataan sebagai tempat wisata, termasuk di antaranya adalah wisata edukasi bagi anak-anak sehingga selain gerakan ini menata lingkngan juga menjadikan tempat ini sebagai media pendidikan bagi anak-cucu kita.”
Menjawab pertanyaan, Ketua GOTAP FWP, Wicakono Adiprabowo Yekti mengatakan, dengan bertambahnya partisipasi deari CSR Bulog sebesar itu, maka seluruh pohon yang akan diasuh/dirawat pertembuannya selama lima tahun ini sudah mencapai 650 batang (65 persen) dari yang ditargetkan sebanyak 1.000 batang. ”Karena itu bagi yang hendak berpartiipasi dalam gerakan ini masih terbuka kesempatan, karena GOTAP akan kami tutup April 2019.”
( Red / Tin )