Instruksi Kapolri ke Jajaran saat PPKM Level 4: Akselerasi  dan Pastikan agar Penyaluran Bansos tepat Sasaran

Nasional1210 Dilihat

Jakarta,www.suarahukum-news.com-Presiden Republik  Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan,  bahwa Pemerintah menambah anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 55,21 triliun, yang dialokasikan untuk bantuan sosial (bansos)dalam  penanganan Pandemi COVID-19.(21/07).

Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, untuk melakukan akselerasi atau percepatan penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah tersebut. Menurutnya, hal itu untuk meringankan beban masyarakat di tengah masa PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali.

“TNI-Polri bersama stakeholder lainnya untuk melakukan akselerasi penyaluran bansos kepada masyarakat yang terdampak COVID-19,” kata Sigit saat menggelar Vicon bersama seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/07/2021).

Mantan Kapolda Banten ini juga memastikan, seluruh jajaran TNI-Polri, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibas telah melakukan pemetaan diwilayahnya masing-masing, sehingga penyaluran bansos tersebut tepat sasaran. Tak hanya di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4, namun juga di PPKM Level 3 dan PPKM Mikro.

“Seperti yang sudah kami lakukan selama ini, bantuan dari Pemerintah yang disalurkan melalui TNI-Polri akan dipastikan tepat sasaran ke masyarakat,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Selain dari Pemerintah, Masih kata Sigit, TNI-Polri juga bakal menggelontorkan bantuan sosial ke masyarakat yang terdampak perekonomiannya. Meskipun sudah berjalan sejak awal Pandemi dan PPKM Darurat, kedepannya hal itu juga akan dilakukan ketika penerapan PPKM Level 4 saat ini.

Sebagai catatan, sejak pertama kali diterapkan PPKM Darurat pada tanggal 3 Juli hingga 19 Juli 2021, setidaknya Polri telah menyalurkan 475.420 paket dan 2.471.217 Kg Beras sudah disalurkan kepada masyarakat.

Kemudian, di tahun 2020, bantuan sosial yang disalurkan Polri sebanyak 394.347 Paket Sembako, 30.000 Ton Beras, 790.436 Alkes/APD, dan mendirikan 13.119 dapur umum. Sementara, sampai dengan 2 Juli 2021, bantuan Sosial yang disalurkan Polri sebanyak 750.780 Paket Sembako, 3.753 Ton Beras, 763.079 Alkes/APD, dan mendirikan 143.467 Dapur Umum.

“Terus bergerak, pastikan masyarakat mendapatkan bantuan sosial di tengah Pandemi COVID-19. Polda jajaran bergerak cepat dalam penyaluran tersebut. Sehingga, kedepannya tidak ada lagi di suatu wilayah yang warganya mengeluhkan tidak mendapatkan bantuan,” papar Sigit.

Sebab itu, Sigit kembali mengingatkan kepada masyarakat, jangan ragu ataupun sungkan melakukan komunikasi kepada aparat untuk meminta kembali bantuan sosial apabila akan habis maupun sudah habis untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Nantinya, dipastikan Sigit, Jajarannya bakal kembali mengirimkan bantuan sosial tersebut baik yang diberikan dari Pemerintah maupun Polri. Ia juga menyebut, warga juga bisa menyampaikan apabila ada tetangganya yang belum mendapatkan bantuan sosial.

“Lakukan pendistribusian bantuan sosial dan obat-obatan dengan metode proaktif dan reaktif, sehingga lebih tepat sasaran,” ucap Sigit.

Dalam hal ini, Sigit juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari Mahasiswa, Aktivis, OKP dan Ormas, untuk saling bergandengan tangan dalam membantu sesama dan menyosialisasikan protokol kesehatan serta mensosialisasikan program percepatan vaksinasi nasional.

Sementara itu, Sigit juga menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan asistensi terkait anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Pandemi COVID-19. Terkait hal ini, Sigit juga telah meminta kepada Kapolda untuk berkoordinasi dengan Gubernur dan Kajati setempat. Kemudian, jajaran Kapolres untuk berkomunikasi dengan Bupati, Wali Kota dan Kajari.

Koordinasi tersebut dilakukan terkait dengan masih rendahnya capaian belanja daerah terkait dengan penanganan Pandemi COVID-19. Diantaranya, berbagai jenis bantuan masyarakat, bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai pusat. Lalu, pembuatan rumah isolasi oleh Pemerintah Daerah setempat, serta pengadaan dan distribusi obat-obatan.

“Indikator keberhasilan adalah seluruh belanja daerah dilakukan secara cepat dan tepat sasaran serta akuntabel,” ucap Sigit.

Yang paling terpenting, kata Sigit, saat ini adalah masyarakat tetap di rumah, dan apabila memang terpaksa untuk beraktivitas selalu menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Kebijakan yang berlaku saat ini, menurut Sigit, adalah untuk kepentingan bersama dan bertujuan menyelamatkan masyarakat serta menekan laju pertumbuhan COVID-19.

“Semua ini kami lakukan demi keselamatan masyarakat. Tentunya kita semua berharap agar persebaran COVID-19 cepat turun, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar Sigit mengakhiri.

 

 

 

 

(Red/Sh)