GANJAR PRANOWO USUL , USAI JOKOWI DI LANTIK MENJADI PRESIDEN , AGAR MENGGELAR SHALAWATAN

Sosial820 Dilihat
Gubernur Jawa Usul agar usai pelantikan Presiden digelar Shalawatan , hal itu di sampaikan saat menghadiri Shalawatan dan halal bihalal Syekhermania ” Plat K ” di lapangan Karangharjo , Kragan , Rembang . Senin ( 1 / 7 )

Rembang , www.suarahukum-news.com – Bertempat di lapangan Karangharjo Kragan , Kabupaten Rembang pada hari Senin ( 1 / 7 ) , Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menghadiri Shalawatan dan halal bihalal Syekhermania ” Plat K ” Eks Krasidenan Pati . ( 3 / 7 )

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa , sudah sejak enam tahun mencantumkan Jateng Bershalawat sebagai agenda rutin. Selain itu dirinya juga telah merasakan langsung keberkahan dari Shalawat, tak lupa dalam kesempatan itu Ganjar pun usul agar usai dilantik pada 20 Oktober mendatang Presiden Joko Widodo bisa menggelar shalawatan di istana. ;

” Itu pasti istana penuh bahkan luber sampai Monas. Masyarakat pasti akan antusias , ” tuturnya

Hal itu Bukan tanpa alasan, karena selama ini sepanjang Ganjar menggelar acara Jateng Bershalawat, ribuan kaum muslim pasti berduyun-duyun menghadiri. Terlebih Jateng Bershalawat selalu dipimpin ulama terkemuka, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf ataupun Habib Luthfi bin Yahya.

Awal mula kegiatan yang berlangsung setiap bulan itu memang tidak terlepas dari peran Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Ganjar mengisahkan waktu kali pertama berjumpa habib asal solo itu di Klaten.

” Pada 2013 lalu saya masih nyalon Gubernur periode pertama di Klaten. Saya dikenalkan dengan habib Syech dan duduk berdampingan. Beliau bertanya, sampeyan sinten ? Meh opo ? Jarene sampeyan nyalon Gubernur ? Gelem shalawatan opo ora ? Saya jawab, Insyaallah bib. Malah beliau jawab, ora ono Insyaallah, gelem opo ora? Gelem bib. Akhirnya bikin Jateng Bershalawat. Dan ini sudah tahun ke enam , ” terangnya

Menurut Ganjar, acara-acara bershalawat seperti Jateng Bershalawat itu memang jadi ciri khas keislaman tanah air. Yang beribadah dengan guyub, gotong royong, cerminan Bhinneka Tunggal Ika, cerminan hubbul wathan minal iman. Bahkan, lanjut Ganjar, saat bekas Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Tufail Malik ikut hadir bershalawat sangat terkesima dengan antusias dan semangat kaum muslim.

” Beliau bertanya bagaimana menghadirkan orang sebanyak ini ? Mereka hadir dengan niat tulus . Bisa tidak ya seperti ini ada di Inggris ? Di London ? Bershalawat dengan merdu dan damai seperti ini. Saya merasa iri sebagai seorang muslim , baru merasakan getaran seperti ini ,” pungkasnya

( Red / Tg )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *