
Pati , www.suarahukum-news.com – Daerah perbukitan yang berada di sebelah selatan Kota Pati atau masyarakat menyebutnya daerah kawasan Pegunungan Kendeng Utara seakan menyisakan setuja mitos dan misteri yang terkandung hampir di sederet wilayah pegunungan yang membentang mulai dari perbatasan sebelah selatan barat daya dengan Kabupaten Grobogan, sedangkan sebelah berat yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus merupakan sebuah wilayah kawasan pegunungan batu kapur yang membentang ke arah timur dengan ukuran panjang puluhan kilo meter serta ratusan hektar hutan kayu jati yang masuk wilayah Perhutani Pati yang hingga sampai di ujung tengara yang berbatasan dengan Kabupaten Blora dan sebelah timur laut yang berbatasan dengan Kabupaten Rembang. ( 11 / 10 )
Cerita dan legenda di dalam pegunungan kendeng utara seakan menjadi cerita tutur yang turun temurun , hal itu di perkuat dengan adanya beberapa tempat sakral yang di percaya oleh beberapa praktiksi suprantural serta tokoh masyarakat setempat bahwa di wilayah tersebut merupakan tonggak peradaban sejarah yang pernah ada pada ribuan tahun silam.
Adapun beberapa lokasi dan tempat sakral yang di percaya sebagai tempat pusat eksistensinya kekuatan suprantural tak kasat mata, dan memiliki sejuta misteri hingga di jaman modernisasi saat ini yaitu seperti Watu Payung yang berada di kawasan Kecamatan Sukolilo dan di percaya sebagai tempat turunnya dan berkumpulnya para dewa kahyangan pada masa itu .

Tak jauh dari watu payung, bergeser ke arah selatan barat juga terdapat Gua Nagaraja yang di dalam nya terdapat mata air, selain itu di tempat tersebut juga di percaya oleh masyarakat dan berbagai ptaktisi suprantural adalah sebagai peninggalan Prabu Angling Darma , tak jauh dari gua tersebut juga terdapat daerah mlawat yang juga di percaya sebagai pusat kerajaan Malwapati di era kejayaan Prabu Angling Darma, dan ada pula sebuah petilasan dari Patih Batik Madrim yang terkenal akan kesakitan nya pada masa itu dan tempat itu juga terletak tak jauh dari gua nagaraja
Tak hanya itu , Pegunungan Kendeng Utara juga di percaya sebagai patok buminya pulau jawa, sehingga cerita pada masa pewayangan pun juga terdapat di kawasan tersebut yang diperkuat dengan beberapa cerita tutur dan beberapa tempat sakral lainnya yang berkaitan pada masa itu.
Selain adanya kisah misteri dan mitos di pegunungan kendeng Utara tersebut , juga terdapat beberapa sudut lokasi yang cukup aneh dan tidak bisa di temukan di daerah lain, lantaran selalu mengeluarkan bebatuan berjenis batu badar besi yang di percaya sebagai tempat tinggal nya para resi dan empu pembuat keris pada masa itu, tak hayal di lokasi tersebut juga sering di jadikan ajang berburu benda mistik oleh sejumlah para praktisi suprantural baik dari wilayah setempat maupun dari luar wilayah Pati.
Apabila beruntung, maka sebuah mustika badar besi dapat di genggam di tangan melalui ritual khusus , tak hanya itu di kawasan Kecamatan Sukolilo juga terdapat lokasi yang terdapat batu mustika jolosutro dan di percaya merupakan sebagai keturunan atas kesakitan dari sang patih Batik Madrim .
Salah seorang praktisi suprantural yang sering di sapa dengan julukan KI Eyang Sukmo saat di konfirmasi oleh awak media di kediaman nya, yang saat ini berdomisili di kawasan lereng muria di daerah sebelah barat pegunungan utara Kota Pati pada hari Kamis ( 10 / 10 ) malam sekitar pukul 23.00 Wib , yang juga bertepatan dengan hari dalam hitungan Jawa adalah malam Jumat Wage, saat itu dirinya mengatakan melalui pandangan batinya, bahwa bumi Pati itu adalah merupakan tonggak sejarah cukup tua di banding dengan daerah lain namun terkadang orang lupa akan eksistensinya pada masa itu ;
” Bumi Pati berbeda dengan wilayah lainnya , kalau mau menengok kebelakang tentang sejarah yang ada di Kabupaten Pati ini susah untuk memulainya mas, karena di Pati ini sejarahnya sangat luas dan komplit salah satunya yang terdapat di kawasan pegunungan kendeng utara, mulai dari gong liwang liwong sebelum ada keramaian hingga sampai pada era cerita babat pati , ” ujarnya
Lebih lanjut malam itu pihaknya juga mengatakan ,” Namun seiring berkembangnya zaman dan kemajuan, justru di beberapa titik lokasi pegunungan kendeng utara malah di rusak oleh beberapa oknum demi kepentingan kelompok dan golongan , hal itu terlihat maraknya tambang galian batu kapur disana, apalagi malah kabarnya juga akan akan didirikan pabrik semen, walaupun disisi lain berdampak positif namun juga terdapat sisi negatif yang dampaknya kepada anak cucu kita, lantaran tidak lagi bisa melihat pegunungan di desanya yang asri, yang tampak hanya dataran rendah dan sudah menjadi kawasan pabrik , ” tambahnya
Pada malam itu, Ki Eyang Sukmo juga berpesan agar selalu menjaga cagar budaya yang terdapat di area pegunungan kendeng khusus nya maupun untuk di seluruh wilayah di Kabupaten Pati , karena hal itu merupakan warisan leluhur yang perlu di lestarikan dan kelak bisa kita wariskan pula kepada anak cucu di masa yang akan datang .
( Red / Tg )