Pati , www.suarahukum-news.com – Bagi para pecinta kuliner atau penggemar masakan khas kota Pati, tentu saja hampir diseluruh pojok dan sudut kota selalu ramai dengan para pengunjung yang ingin merasakan sensasi masakan khas kota Pati, baik nasi gandul, soto kemiri ataupun nasi (mie) goreng dan mie godok dengan aroma khas bumbu rempah yang ada . ( 03 / 4 )
Salah satu yang terletak disudut kota atau lebih tepatnya berada di perempatan lampu merah kalianyar Pati , atau dari arah selatan menuju Alun-alun Simpang 5 Pati yang berada di sebelah lampu merah , sudah tampak terlihat adanya gerobak khas Nasi Goreng Pak Roso yang selalu ramai dikunjungi oleh para penikmat kuliner
Dari kejauhan terdengar bunyi klakson kendaraan roda empat dan roda dua saling bersahut-sahutan pada malam itu pada hari Selasa (02 / 04 ) sekitar pukul 20 .00 Wib , Terlihat beberapa kendaraan roda empat dan roda dua juga menepi di depan gerobak pedagang nasi goreng Pak Roso
Tak jarang baeberapa pengunjung dari luar kota juga tampak mendatangi gerobak sederhana tersebut , ada pula yang sengaja berhenti sejenak sambil menunggu arus lalu-lintas agak lancar sembari menikmati nasi goreng khas tersebut maupun mie goreng / godok . Terlihat beberapa orang berdiir mengantri untuk pesananya , ada pula yang menunggu sambil duduk di bangku plastik yang telah disediakan oleh pemilik angkringan tersebut , yaitu Pak Suroso
Usaha tersebut sudah dijalankan lebih kurang selama 15 tahun , dan kian hari pengunjung kian bertambah ramai ,
Sambil menggoreng nasi goreng yang berada di atas wajan (alat penggoreng) Suroso juga menceritakan tentang usaha nasi gorengnya yang telah ia kelola selama ini , dengan kondisi warung yang cukup sederhana tersebut namun dirinya tetap bersyukur , karena untuk saat ini warungnya selalu padat dan ramai oleh pengunjung serta pengemar kuliner dari dalam Pati maupun dari luar Kabupaten Pati
Tangan kanannya terlihat dengan lincah dan piawai ketika dirinya menggoreng nasi goreng diatas wajan tersebut , untuk menu lainnya dirinya menuangkan air rempah dari botol warna hijau untuk membuat pesenan ) mie goreng / godok ) saat itu , ” Ini bukan sekedar air tapi sudah di campur dengan bumbu rempah,” ucap Suroso . Sembari menyiapkan campuran yang di sajikan mulai dari kol dan bawang goreng maupun bumbu resep andalan lainya
” Kalau dagang itu ngak boleh pelit dengan bumbu kalau banyak bumbunya orang (Pembeli) akan tambah suka , karena dari bumbu tersebut tercipta sebuah perpaduan rasa yang pas ,” ujar Suroso
Bagi mereka yang beli untuk di makan di rumah, nasi goreng Suroso memiliki ciri khas tersendiri yaitu di bungkus dengan kertas koran yang beralaskan daun pisang , berbeda dengan yang lain kebanyakan pedagang hanya membungkusnya dengan kertas nasi atau memakai alas plastik putih.
” Saya beli nasi goreng disini sejak tahun 1995-an rasa nasi gorengnya enak bumbunya banyak dan harumnya pun sangat terasa tapi saya biasanya beli aja makannya di rumah,” kata Sutikno warga langse Pati.
Senada dengan Sutikno, Ana salah satu karyawati departement store luwes Pati mengakui kenikmatan nasi goreng buatan Suroso ia dan teman-temannya karyawati sering membeli nasi goreng ataupun mie goreng (godok) disini.
” Seminggu bisa dua atau tiga kali beli, rasa nasi gorengnya berbeda dengan nasi goreng lainnya kalau soal harga sebanding dengan kenikmatan rasanya,” kata gadis cantik berusia muda tersebut
Suroso juga menambahkan warung kami buka mulai pukul 17.00 – 24.00 WIB setiap hari , ” Alhamdulillah setiap hari kami membawa nasi dan selalu habis tak lebih dari jam dua belas malam , kadang kalau hari tertentu ya kadang jam belum sampai jam dua belas malam sudah habis tinggal mie aja menunya ” tandas Suroso di antara deru kendaraan yang sedang melintas.
Itulah salah satu kuliner khas kota Pati dan setiap menjelang malam atau sore para pedagang ini menyajikan (daganganya ) hampir disetiap sudut kota selalu ada ,
( Red / Ytn )